Aku tak pernah berharap kau mengerti
Tapi serpihan ini terlalu perih tuk di jalani
Akupun tak pernah berharap kau mengigat
Karna segala rasa itu ternyata hanya sebuah kiasan kosong
Mungkin sebilah asa ini tak kan pernah sanggup menatapmu
Dengan terbata dusta, hamparan jiwa ini merenda
Tanpa bait sepi dan kosong
Tersisipi dingin, membentuk penyesalan
Saat kata tak mampu bicara
Mungkin, sebatas duduk, di bilah pinggir gerbang muara pandang...
Tampak bising, tapi begitu sepi menusuk ratapan hati
Hingga kini, batasan jiwa ini, berjalan hingga nanti
Terucap membingkis kata ,bahwa sejujurnya Hati ini cuma satu
Untukmu kan selamanya Untukmu
Abadi meski tak pernah menyatu
BY :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar